Meningkatkan integritas dan transparansi anti korupsi di perusahaan bukan hanya merupakan tanggung jawab etis, tetapi juga kepentingan strategis bagi keberlangsungan bisnis jangka panjang. Integritas dan transparansi ini adalah fondasi utama dalam membangun reputasi positif sebuah perusahaan. 

Dengan menunjukkan komitmen terhadap praktik bisnis yang jujur dan bertanggung jawab, perusahaan dapat membangun kepercayaan di mata pelanggan, investor, dan masyarakat secara umum. Dalam hal ini, PT Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) sebagai bagian dari Kimia Farma Group juga menunjukkan komitmennya dalam mencegah tindakan non etis yang berpotensi terjadi, beberapa di antaranya seperti tindak korupsi dan penyuapan. Untuk mencegah tindakan tersebut terjadi, PT Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) menerapkan Whistleblowing System (WBS). 

Tentang Whistleblowing System

Whistleblowing System (WBS) adalah mekanisme internal yang memungkinkan individu untuk melaporkan kecurangan, penyalahgunaan kekuasaan, atau perilaku tidak etis dalam suatu organisasi. Sistem ini menciptakan saluran komunikasi yang aman dan rahasia bagi para pelapor untuk memberikan informasi penting kepada pihak yang berwenang. 

Penerapan sistem ini terbilang sangat penting mengingat bahwa korupsi sering kali terjadi di dalam organisasi dengan sedikit akses bagi pihak luar untuk mendeteksi atau melaporkan praktik yang merugikan tersebut. Dengan adanya Whistleblowing System, karyawan atau individu yang mengetahui atau menjadi korban korupsi dapat melaporkan praktik korupsi atau penyalahgunaan tanpa takut akan konsekuensi negatif.

Langkah-langkah Implementasi Whistleblowing System di KFTD

Dengan menciptakan saluran komunikasi yang aman dan terjamin, perusahaan dapat memperkuat budaya perusahaan yang didasarkan pada kejujuran, kepatuhan, dan etika. Berikut langkah-langkah penerapan Whistleblowing System;

1. Pengembangan Kebijakan yang Jelas

Kimia Farma Trading & Distribution perlu mengembangkan kebijakan yang jelas dan komprehensif tentang implementasi Whistleblowing System. Hal ini termasuk prosedur pelaporan, perlindungan terhadap pengadu, dan langkah-langkah penanganan laporan.

2. Pelatihan dan Kesadaran

Semua karyawan perlu diberikan pelatihan tentang Whistleblowing System dan pentingnya melaporkan kecurangan atau perilaku tidak etis. Dalam hal ini, perusahaan juga harus menyediakan saluran komunikasi yang aman dan terjamin bagi para pelapor. Ini bisa berupa saluran pelaporan internal, seperti email khusus, papan pengumuman, atau saluran eksternal yang dikelola oleh pihak ketiga independen.

3. Jaminan Anonimitas

Penting bagi KFTD untuk menjamin keamanan dan anonimitas para pelapor. Perusahaan juga harus melindungi pelapor dari berbagai konsekuensi atau pembalasan yang tidak adil sebagai akibat dari melaporkan kecurangan. Ini bisa termasuk penyediaan jaminan kerja atau perlindungan hukum bagi pelapor.

4. Penanganan Laporan yang Efisien

Perusahaan harus memiliki tim dan mekanisme yang jelas untuk menangani laporan dari penerapan Whistleblowing System. Tim ini harus memiliki keterampilan dan wewenang untuk menyelidiki laporan dengan cepat dan adil. 

(di bagian sini, masukkan juga informasi kemana dapat melakukan pelaporan, bisa dilihat di kftd.co.id/governance)

Itulah langkah-langkah penerapan Whistleblowing System di KFTD untuk memperkuat integritas dan transparansi perusahaan. Dengan cara ini diharapkan perusahaan dapat membangun budaya yang didasarkan pada nilai-nilai etika dan memastikan keberlanjutan bisnis jangka panjang.